Cara membuat outline skripsi pasti dicari terutama bagi mahasiswa yang sudah mulai memasuki semester akhir. Mungkin masih banyak yang belum tahu bagaimana susunan, bentuk, serta isinya. Untuk itulah, artikel ini akan menjawab kebingungan tersebut.

Outline skripsi sendiri merupakan kerangka atau rancangan untuk menggambarkan bagaimana penelitian yang akan dilakukan nantinya. Outline juga dapat disebut dengan proposal. Sebelum mulai menyusun draft skripsi, setiap mahasiswa diharuskan membuat proposal terlebih dahulu.  Langsung saja, berikut langkah membuatnya.

1. Buat Bagian Pendahuluan

Cara membuat outline skripsi pertama yakni susun bagian pendahulunya terlebih dahulu. Bagian ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan juga manfaatnya. Tuliskan keempat hal tersebut dengan meyakinkan berdasarkan penelitian lapangan dan data pendukung.

Latar belakang berisi alasan mengapa masalah tersebut menarik untuk diangkat dan dijadikan topik penelitian. Penulis juga perlu menyertakan bukti primer maupun sekunder yang didapatkan dari wawancara, studi pustaka maupun penelitian dengan tema serupa. Latar belakang haruslah fokus membahas masalah dan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan dengan kronologis dan meyakinkan.

Sementara itu, rumusan masalah berisi daftar permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi. bagian ini berupa kalimat tanya. Jika jumlah variabel bebasnya lebih dari satu, rumusan masalah biasanya dibuat dalam bentuk poin-poin.

Untuk tujuan penelitian, disusun berdasarkan rumusan masalah. Karena itulah, keduanya harus koheren dan berkesinambungan. Ada dua macam tujuan penelitian yakni umum dan khusus. Masing-masing jurusan mungkin berbeda, sesuaikan saja dengan buku pedoman penulisan yang diterbitkan program studi masing-masing.

2. Buat Landasan Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Setelah bagian pendahuluan, bagian selanjutnya yakni landasan teori. Bab ini berisi tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan juga hipotesis. Tinjauan pustaka berisi teori dasar terkait permasalahan yang akan diangkat nantinya.

Sementara itu, kerangka berpikir menjelaskan bagaimana alur berpikir si peneliti. Bagian ini biasanya dibuat dalam bentuk skema yang menghubungkan antar variabel penelitian. Setelah itu, buatlah hipotesis. Hipotesis sendiri merupakan jawaban sementara dari masalah yang masih bersifat praduga.

3. Tuliskan Metode Penelitian, Lokasi, Waktu Dan Juga Subjek Penelitian

Setelah hipotesis, bagian yang harus ada selanjutnya yakni metode penelitian. Bagian ini menjawab bagaimana cara mendapatkan data dan pertanyaan yang sudah dituliskan pada rumusan masalah.  Jelaskan jenis penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan apa kualitatif atau kuantitatif?

Bagian ini juga menjelaskan bagaimana proses mendapatkan data, ruang lingkup penelitian, tempat dan waktu penelitian serta instansi atau pihak mana saja yang menjadi tujuan peneliti meminta data. Jelaskan pula bagaimana pendekatan penelitian yang dilakukan, teknik pengumpulan data, pengambilan responden atau sampel dan juga teknik analisis data yang akan digunakan.

Nah, itulah cara membuat outline skripsi yang baik dan benar. Outline sendiri haruslah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum sidang proposal dilaksanakan. Hal ini untuk menghindari keterlambatan penyusunan tugas akhir yang berakibat molornya masa studi. Setelah outline ini diterima jurusan atau pembimbing, jangan malas untuk mulai menyusun skripsi.