Perbedaan skripsi dan tesis menarik untuk diketahui bagi, terutama bagi yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Keduanya memanglah dokumen akademik yang dikerjakan oleh mahasiswa dari hasil penelitian mereka. Salah satu perbedaan utama antara keduanya yakni skripsi disusun oleh oleh mahasiswa S1, sementara tesis untuk Pascasarjana atau S2.

Jika tidak pernah mengenyam atau mengerjakan salah satunya mungkin tidaklah tahu apa bedanya. Oleh karena itulah, berikut ini perbedaan mendasar antara keduanya mulai dari pengertian hingga jenis struktural-nya.

Pengertian Skripsi dan Tesis

Perbedaan skripsi dan tesis pertama dapat dilihat dari pengertiannya. Keduanya mempunyai makna yang berbeda. Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program Sarjana berdasarkan penelitian lapangan atau eksperimen.

Dalam pengerjaanya, mahasiswa akan dibimbing oleh satu orang hingga dua orang dosen pembimbing yang ditunjuk oleh ketua program studi. Dokumen ini ditulis secara ilmiah berdasarkan data-data yang ada dilapangan dan sumber kepustakaan kemudian disusun sesuai prodi yang diambil.

Sementara tesis yakni tugas akhir untuk mahasiswa pascasarjana, khususnya S2. Tesis disusun secara individual berdasarkan penelitian periodik dan fakta lapangan dengan didukung oleh sumber pustaka.  Tesis merupakan bukti bahwa mahasiswa mempunyai pengetahuan dan memahaminya selama ia belajar di program pascasarjana.

Perbedaan Spesifik Antara Skripsi dan Tesis

Perbedaan keduanya secara spesifik dapat diketahui dari tema yang diangkat. Skripsi ditulis berdasarkan pengalaman empirik baik mendalam ataupun tidak. Sementara tesis dibuat dengan latar belakang pengalaman empirik dan teoritik yang bersifat mendalam.

Peranan penulis dalam menyusun keduanya juga berbeda. Skripsi 60 persen dilakukan oleh penulis sendiri dengan bantuan pembimbing sampai dengan 40 persen hingga layak disidangkan. Sementara tesis, peran dosen pembimbing hanyalah sepuluh 10 persen. Dalam hal ini penulis lebih banyak mendominasi proses penyusunannya.

Bobot penulisan tesis juga tinggi, karena dilakukan dengan riset mendalam dan komprehensif dibandingkan skripsi yang rendah hingga sedang. Dalam segi penyampaian keduanya berbeda, skripsi disampaikan secara deskriptif analitis, sementara tesis dominan analitis.

Metode uji antara keduanya berbeda. Skripsi dapat menggunakan model uji statistik, deskriptif, statistik non-parametric, hipotesis asosiatif, uji beda dan korelasi regresi. Sementara tesis menggunakan model pengujian kualitatif lanjutan, korelasi dan regresi ganda, SEM dan juga path analysis. 

Namun mungkin saja berbeda tergantung dari pedoman penulisan masing-masing jurusan, karena biasanya setiap jurusan punya standar penyusunan tugas akhir yang berbeda. Penguji untuk karya ilmiah S1 ini minimal magister, sementara tesis diuji oleh dosen dengan pendidikan minimal dokter atau magister yang sudah punya sepak terjang tinggi.

Skripsi juga tidak harus menemukan pengetahuan baru boleh melanjutkan penelitian yang sudah ada, sementara tesis haruslah disusun dengan tema penelitian yang benar-benar baru. Publikasi yang digunakan pun berbeda. 

Skripsi dapat menggunakan publikasi kampus internal, sementara tesis harus minimal nasional.  Jumlah rujukan yang wajib digunakan juga berbeda. Skripsi minimal 20  daftar pustaka, sementara untuk tingkat Magister yakni 40 rujukan.

Nah, itulah perbedaan skripsi dan tesis yang ternyata cukup banyak mulai pengertian, bobot penulisan hingga jumlah minimal rujukan yang digunakan. Tesis memang lebih kompleks dan berat karena memang ditujukan bagi jenjang yang lebih tinggi. Namun, perbedaan diatas tidaklah mutlak, tergantung dari kebijakan mengenai pedoman penulisan program studi masing-masing.