Proses bimbingan skripsi menjadi standar operasional jenjang perkuliahan yang harus dipahami oleh mahasiswa tingkat akhir. Pasalnya, tanpa melalui proses dengan benar, maka skripsi akan berpotensi mengalami kendala pada proses penyelesaiannya. Apalagi sebagian besar dosen pembimbing sangat menjunjung tinggi kedisiplinan dan kepatuhan terhadap SOP kampus yang berlaku. Lantas, bagaimana proses bimbingan skripsi yang benar itu?

1. Mencetak dan Membawa Kartu Bimbingan Skripsi

Proses pertama yang harus dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir yang hendak bimbingan skripsi adalah mencetak dan membawa kartu bimbingan. Kartu ini biasanya sudah disediakan secara khusus oleh masing-masing fakultas, sehingga pada kartu bimbingan terdapat kop serta logo fakultas. Kartu ini sangat berperan penting guna sebagai dokumen yang dilampirkan di akhir skripsi.

2. Melaksanakan Periode Bimbingan Skripsi Sesuai dengan Kesempatan Dosen Pembimbing dan Mahasiswa

Setelah mencetak dan bawa kartu bimbingan, mahasiswa harus melaksanakan periode bimbingan skripsi. Biasanya kesepakatan ini dibuat antara dosen dan mahasiswa, seperti misalnya dua kali seminggu atau 3 kali dalam satu bulan. Oleh karena itu, pada saat kesepakatan ini telah ditetapkan, sebaiknya mahasiswa benar-benar melaksanakan dan mematuhinya dengan sungguh-sungguh.

3. Menjelaskan Rencana Penelitian

Proses bimbingan skripsi yang selanjutnya adalah mahasiswa harus menjelaskan rencana penelitian yang akan dijalankan. Pada tahap ini, secara tidak langsung kegiatan konsultasi skripsi sedang berjalan. Apabila dosen pembimbing kurang menyetujui rencana penelitian yang dijabarkan mahasiswa, maka dosbing dibolehkan untuk memberi masukan. Serta, mahasiswa diizinkan untuk menyampaikan argumennya apabila memiliki pendapat lain.

4. Menyiapkan Kuesioner, Angket Serta Surat Izin Terjun Lapangan Serta Meminta Persetujuan Dosbing

Setelah tahap penjelasan rencana penelitian, maka proses selanjutnya adalah mahasiswa harus menyiapkan dokumen sebelum terjun ke lapangan. Hal ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang melaksanakan penelitian berbasis field research. Beberapa dokumen tersebut seperti misalnya angket, quisioner, surat izin dan lain-lain. Semua itu tentu harus dikonsultasikan dan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing, pihak jurusan dan fakultas agar bisa dipertanggung jawabkan.

5. Meminta Tanda Tangan Dosbing Sesuai Melaksanakan Bimbingan

Pasca semua proses di atas dilaksanakan, langkah berikutnya adalah mahasiswa harus meminta tanda tangan dosen pembimbing di kartu bimbingan. Pastikan setiap kali bimbingan meminta tanda tangan, sebab di akhir penelitian dalam pengerjaan skripsi, kartu bimbingan harus dilampirkan sebagai bukti. Kemudian mintakan stempel kepada pihak fakultas sebagai bentuk pengesahan.

Kelima proses bimbingan skripsi yang ada di atas merupakan proses paling mendasar yang kerap kali diabaikan mahasiswa. Maka, sangat penting untuk mengetahui dan memahami proses bimbingan dalam pembuatan skripsi agar penelitian untuk mencapai tugas akhir cepat selesai. Apabila ada hal yang belum dipahami perihal proses bimbingan, sebaiknya tanyakan kepada dosen pembimbing yang bersangkutan demi menghindari kerancuan informasi.