Penelitian apapun tidak akan berhasil tanpa adanya sampel. Sampel atau responden memegang peranan penting dalam menentukan hasil dari penelitian. Orang atau lembaga yang melakukan penelitian harus mengetahui cara menentukan besar sampel agar data yang diperoleh mencukupi jumlah minimal.
Pengertian Sampel dalam Penelitian
Sampel merupakan perwakilan dari sebuah populasi yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Sampel bisa diambil dari populasi finit maupun infinite. Disebut populasi finit karena jumlah anggotanya jelas dan telah diketahui. Sebaliknya, populasi infinite merupakan populasi yang tidak diketahui jumlah anggotanya.
Sebagai contoh, seorang peneliti ingin meneliti tentang perilaku konsumen sebuah toko bangunan A. Maka, populasi dari toko bangunan A adalah semua pembeli yang tidak dapat dipastikan berapa jumlahnya dan siapa saja orangnya. Maka, sampel penelitian adalah sebagian dari konsumen toko bangunan A yang mewakili populasi.
Sampel dimanfaatkan sebagai responden dalam penelitian umumnya karena alasan waktu dan biaya. Tidak memungkinkan bagi penelitian untuk meneliti atau mengambil data dari setiap individu atau anggota populasi. Maka, diambilah perwakilan dari populasi itu. Inilah yang dinamakan dengan teknik sampling.
Cara Menentukan Jumlah Sampel Penelitian
Jumlah sampel yang diteliti sangat mempengaruhi hasil dari penelitian itu sendiri. Lalu, bagaimana cara menentukan besaran sampel yang harus diambil pada sebuah penelitian? Berikut ini beberapa langkah awalnya:
1. Tentukan Batasan Penelitian
Penentuan batasan penelitian bisa dilihat dari judul penelitian itu sendiri. Misalnya, peneliti ingin meneliti tentang pengaruh proses rekrutmen, seleksi, dan kompetensi terhadap kinerja pekerja di PT ABC. Maka, batasan populasi yang diteliti adalah karyawan di PT ABC. Luas populasi yang sudah diketahui ini akan mempermudah dalam menentukan besaran sampel nantinya.
2. Pahami Kualitas Individu dalam Populasi
Peneliti harus memahami apakah individu dalam populasi yang akan diambil sampelnya bersifat homogen atau heterogen. Pengetahuan akan hal ini bisa membantu peneliti menentukan besaran sampel serta teknik sampling yang nantinya digunakan. Pada populasi homogen misalnya, tidak diperlukan jumlah sampel yang besar.
3. Semakin Besar Sampel, Semakin Baik
Sampel dalam jumlah besar tentu lebih menggambarkan keadaan sebenarnya dari sebuah populasi. Namun, kendala waktu, biaya, dan juga tenaga terkadang membuat orang tidak bisa meneliti keseluruhan populasi. Pada sampel besar, digunakan Rumus Slovin yaitu :
Dimana n merupakan jumlah minimal sampel, N ialah populasi dan e merupakan error margin. Jika penelitian mempunyai selang kepercayaan sebesar 95%, maka terdapat error margin sebesar 5%. Maka, peneliti bisa menentukan berapa batas minimal sampel yang bisa memenuhi syarat tingkat kesalahan sebesar 5% tersebut. Caranya dengan memasukkan error margin ke dalam rumus.
Cara menentukan besar sampel bisa memakan waktu. Jika ingin berkonsultasi mengenai teknik sampling dan juga metode penelitian, peneliti bisa menghubungi Amar Statistika. Dengan berkonsultasi, maka menentukan sampel bukan lagi masalah.