Ada banyak metode penelitian yang bisa digunakan untuk penelitian, salah satunya adalah interclass correlation. Metode penelitian memiliki fungsi untuk mengupayakan hasil penelitian sebaik mungkin, sesuai data yang terdapat di lapangan.

Untuk menghitung metode analisis interclass correlation, terdapat prosedur yang harus dilakukan untuk melakukan perhitungan, yakni dengan menghitung nilai koefisien dan korelasi angka yang digunakan. Umumnya korelasi yang dipakai adalah regresi linier sederhana, yakni y = a + bX.

Manfaat Menggunakan Metode Analisis Interclass Correaltion

Ada beberapa keuntungan menggunakan metode analisis yang satu ini, diantaranya adalah:

  1. Meningkatkan nilai heritabilitas dan ripitabilitas.
  2. Metode ini dapat mengupayakan hasil kerja yang lebih riil, sebab menggunakan data yang sesuai dengan yang ada di lapangan.
  3. Dapat melakukan pengukuran seakurat mungkin atas data yang telah dimiliki.
  4. Menyesuaikan pengaruh data terhadap penelitian yang dilakukan.

Dengan berbagai manfaat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa ia bisa menjadi metode penelitian yang sesuai dengan berbagai penelitian topic umum hingga khusus.

Contoh Penggunaan Metode Analisis Interclass Correaltion

Misalnya, Anda menggunakan metode analisis intercelass correlation untuk kasus perhitungan angka. Terdapat delapan ekor domba yang hendak melakukan proses cukur, masing-masing domba telah melakukan reproduksi sebanyak 2 kali. Untuk proses pencukuran I dan II, keduanya melakukannya pencukuran dengan waktu yang sama.

Berikut merupakan hasil penimbangan dalam bentuk tabulasi, yaitu:

Berat wol hasil pencukuran pada domba Berat Bersih Wol kg 91 Pencukuran I Pencukuran II XY 1. 4.0 4.0 16.00 2. 3.9 4.3 16.77 3. 3.9 4.4 17.16 4. 3.7 3.8 14.06 5. 3.6 3.9 14.04 6. 3.6 4.2 15.12 7. 3.4 3.8 12.92 8. 3.2 3.6 11.52 SX 29.3 32.0 117.59 SX2 107.83 128.54

Dari hasil nilai koefisien tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa repitabilitas berat wol sebesar 0,736 dan 73,6. Dengan hasil tersebut, dapat dilihat perbedaan antar individu yang menyebabkan nilai koefisien menjadi +73,6 ragam pencukuran.

Perbedaan dengan Intraclass Correlation

Untuk peneliti yang belum tahu, terdapat metode analisis dengan nama yang hampir sama dengan metode yang satu ini, yakni metode intraclass correlation. Perbedaannya terdapat pada perhitungan metode yang digunakan. Untuk model intraclass, Anda harus menggunakan tabulasi data, perhitungan kuadrat dan lainnya.

Jumlah kuadrat pada metode analisis interclass correlation tentunya tidak sebanyak milik intraclass correlation. Jumlah kuadrat yang dihitung dari metode intraclass correlation didapakan dari pengukuran antar variabel.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai metode analisis interclass correlation. Dengan informasi tersebut semoga Anda tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan metode penelitian yang satu ini. Jika dilakukan dengan benar, maka hasil penelitian yang didapatkan akan lebih akurat.