Value at risk sering dilambangkan dengan VaR dan digunakan untuk mengukur risiko dalam risiko kerugian dari spesifik portofolio pada aset finansial. Probabilitas dan time horizon tertentu metode ini akan didefinisikan sebagai nilai ambang sehingga probabilitas bahwa kerugian Mark to market atau fair value accounting pada portofolio sepanjang time horizon akan melebihi nilai ambang tersebut.

Nilai ambang ini merupakan asumsi pasar normal yang tidak terdapat perdagangan portofolio pada probabilitas yang diberikan. Secara umum metode ini akan mengukur potensi kerugian nilai aset risiko atau portofolio pada periode waktu tertentu untuk interval kepercayaan yang akan diberikan.

Deskripsi

Metode value at risk merupakan alat prediksi yang dapat digunakan untuk mencegah manajer portofolio melakukan keputusan yang melampaui toleransi risiko yang sudah dikembangkan pada kebijakannya. Hal tersebut bisa menggunakan pengukuran pada sektor, tingkat keamanan, portofolio dan kelas aset.

Pada implementasinya terdapat istilah inf yang berarti infimu atau greatest lower bound. Hal ini berarti batas bawah terbesar dari suatu sub himpunan dari bilangan riil untuk berikutnya disebut himpunan S. Hal ini juga akan dinotasikan dengan inf(S) kemudian didefinisikan sebagai bilangan real terbesar yang berukuran lebih kecil atau sama dengan setiap anggota himpunan S.

Metode value at risk ini termasuk nilai estimasi dan bukan nilai yang didefinisikan secara spesifik dan unik. Posisi perdagangan yang sedang dikaji ulang bersifat tetap pada periode yang bersangkutan. Nantinya metode tersebut akan melibatkan dua parameter yang dipilih secara sembarang yang terdiri dari holding period dan kepercayaan.

Pada saat komputasi VaR untuk harian maka hal tersebut dapat memperkirakan kerugian terburuk yang mungkin terjadi pada akhir hari perdagangan berikutnya. Hal ini juga bisa dilakukan pada tingkat kepercayaan tertentu dalam kondisi pasar yang sedang normal.

Jenis Metode

Metode value at risk ini dibagi kembali menjadi 3 Jenis metode dasar untuk melakukan perhitungan. Pertama, yaitu metode parametric atau variansi kovariansi atau sering disebut juga dengan metode korelasi dan metode analytic. Metode ini akan melakukan pengembalian faktor risiko yang terdistribusi secara normal.

Selain itu, di dalamnya terdapat korelasi antara faktor-faktor risiko dari sensitifitas atau harga terhadap perubahan faktor risiko secara konstan dan delta masing-masing portofolio konstituen ada dalam posisi konstan. Kedua, ialah metode non parametric atau dinamakan dengan simulasi historical.

Metode ini dapat dikatakan sebagai metode paling sederhana dan dapat menghindari beberapa kesulitan yang tersembunyi dari metode korelasi. Ketiga, yaitu metode simulasi Monte Carlo yang bersifat lebih fleksibel dibandingkan kedua metode tersebut.

Simulasi ini memungkinkan untuk distribusi historis yang sebenarnya dalam faktor risiko. Total simulasi akan terakumulasi dengan parameter statistik yang dipilih yaitu volatilitas dan estasi korelasi serta distribusi historis.

Penjelasan singkat mengenai metode value at risk ini bisa menjadi acuan bagi Anda untuk mengolah sistem portofolio menjadi lebih efektif dan efisien. Semua data dan hasilnya bisa lebih sesuai dengan kebutuhan dengan sistem yang tepat.