Selaras dengan berkembangnya keilmuan dan statistik, kini semakin banyak bermunculan metode-metode yang bisa digunakan untuk melakukan analisis tingkat lanjut. Termasuk salah satunya adalah model fungsi transfer yang kerap digunakan sebagai analisis untuk menyelesaikan permasalahan tertentu.

Apa Itu Metode Model Fungsi Transfer?

Sebelum mengulas secara lebih lanjut terkait dengan model fungsi transfer dalam statistik, tidak ada salahnya kalau terlebih dahulu Anda perlu mengenal secara sekilas tentang pengertian dari metode analisisi fungsi transfer tersebut.

Menurut penjelasan yang disampaikan oleh Makridakis dkk, model fungsi transfer adalah suatu model yang bisa digunakan untuk menggambarkan suatu nilai dari prediksi masa depan dari suatu deret berkala yang didasarkan pada nilai-nilai yang dimiliki oleh deret tersebut dimasa lalu, dan didasarkan pula pada satu atau lebih berkala yang memiliki keterkaitan dengan  luaran deret tersebut.

Metode model fungsi transfer merupakan salah satu metode analisis dinamis yang mempunyai pengaruh tidak hanya pada hubungan linier antara parameter deret input dan juga deret output pada waktu ke-t saja namun juga berpengaruh pada waktu ke t+1, t+2, t+3, …, t+k. Dengan adanya hubungan linier antar parameter ini membuat proses analisis perlu dilakukan dengan cermat dan teliti.

Langkah-langkah Identifikasi Model Fungsi Tranfer

Dalam proses analisis menggunakan metode ini, terlebih dahulu Anda akan membutuhkan identifikasi fungsi yang optimal untuk proses analisisnya. Sebagai informasi, berikut adalah beberapa tahapan penting yang perlu dilakukan saat ingin memilih fungsi model transfer.

  1. Tahapan pertama yang perlu dilakukan saat ingin melakukan identifikasi fungsi transfer adalah dengan mempersiapkan sejumlah kemungkinan deret input dan deret output yang diharapkan bisa menjadi solusi.
  2. Tahapan berikutnya adalah dengan melakukan pemutihan pada deret input sehingga proses analisisnya bisa memberikan hasil yang optimal. Untuk melakukan pemutihan ini, Anda bisa menghilangkan pola-pola sehingga yang tertinggal hanya white noise.
  3. Pemutihan Deret Output Pada Analisis. Untuk melakukan pemutihan ini, Anda harus melakukan transformasi pada variabel tersebut dengan menggunakan fungsi transfer tertentu namun tetap harus mempertahankan integratitas datanya.
  4. Memperhitungkan korelasi silang dan juga autokorelasi untuk setiap deret input dan deret output yang sudah berhasil diputihkan.
  5. Melakukan penaksiran atau perkiraan secara langsung terkait dengan bobot respon impuls yang ada di dalam data-data hasil analisis.
  6. Tahapan berikutnya adalah Anda perlu melakukan penetapan tiga parameter penting dalam analisis yakni derajat fungsi dan juga keterlambatan.
  7. Setelah tahapan di atas selesai dilakukan maka Anda perlu melakukan pengujian awal atau pengujian pendahuluan untuk deret noise yang sudah dianalisis sebelumnya.

Demikianlah pembahasan mengenai Metode Model fungsi transfer yang perlu Anda ketahui dalam dunia statistik. Kini dengan ulasan di atas, Anda bisa mempunyai gambaran lebih lengkap terkait dengan metode analisis fungsi transfer dan seluk-beluk yang dimilikinya.