Perkembangan dunia digital mampu membantu manusia dalam menangani beragam problematika kehidupan. Salah satu yang menjadi andalan dalam menyelesaikan banyak permasalahan yaitu sistim pakar.

Sistem pakar didefinisikan sebagai aplikasi berbasis komputer yang dapat memecahkan persoalan dengan cara berfikir analisis seorang pakar. Contoh dari sistim pakar antara lain backward chaining, forward chaining, dempster shafer dan certainty factor.

Backward chaining umumnya digunakan untuk mencocokan fakta, data, atau pernyataan. Sedangkan certainty factor untuk memperlihatkan tingkat kepastian dari fakta, data, atau pernyataan tersebut.

Backward Chaining

Backward chaining merupakan pencarian mundur yang dimulai dengan goal-driven atau kesimpulan. Metode ini memilih satu atau beberapa kesimpulan untuk selanjutnya dibuktikan melalui bukti-bukti yang tersedia.

Proses ini dimulai dengan hipotesis, untuk kemudian dilakukan pengujian berdasarkan fakta dalam database ilmu pengetahuan. Atau dapat dibilang, alur tahapannya berawal dari sebelah kanan. Cara kerjanya yaitu dengan mengimplementasikan algoritma depth first yang bekerja mundur dari query-nya.

Beberapa keunggulan metode ini yaitu kapabel dalam mendiagnosa dan memecahkan masalah kerusakan hardware; mengenali tanda-tanda gangguan sharing; dan menemukenali kerusakan jaringan LAN dan WIFI.

Dalam kehidupan manusia, backward chaining terbukti dapat membantu mendiagnosa penyakit menular seksual (PMS), serta membereskan penyelesaian sengketa tanah dengan pendeketan pencarian penyebab atau sumber permasalahan.

Certainty Factor

Certainty factor (CF) adalah suatu tata cata untuk menunjukan ketidakpastian suatu fakta yang tersedia. Konsep CF dipopulerkan oleh Shortliffe Buchanan pada awal tahun 1970-an

Metode ini hanya mampu memproses 2 nilai dalam satu kali perhitungan. Dengan demikian, tingkat akurasi data dapat terjaga. Nilai CF yang dihasilkan memiliki rentang antara -1 sampai 1. Nilai 1 menyatakan kepercayaan mutlak, sedangkan nilai -1 merepresentasikan ketidakpercayaan mutlak.

Nilai CF yang semakin menuju 1, artinya semakin besar peluang kepastiannya. Begitu pula sebaliknya, apabila nilai CF semakin mendekati -1, maka semakin rendah kepastiannya.

Implementasi teknik ini dalam realitas kehidupan manusia antara lain menguji seberapa besar tingkat kepastian penyakit yang mungkin akan diderita oleh pasien.