Dalam teori probabilitas dan statistik, probabilitas empiris sangat dibutuhkan untuk memprediksi hasil, analisis data, serta membuat keputusan. Peluang empiris merupakan konsep peluang yang cara kerjanya dengan melihat perbandingan banyak kali muncul terhadap jumlah percobaan yang telah dilakukan.
Mengenal Teori Probabilitas Empiris
Untuk mencari peluang empiris, perlu melihat data banyaknya kejadian dan banyaknya percobaan yang telah dilakukan. Dengan demikian, peneliti dapat mengukur kemungkinan suatu kejadian dengan melihat frekuensi kemunculannya.
Misalnya lemparan dadu seratus kali menghasilkan angka 3 (lima) sebanyak 25 (dua puluh) kali. Maka, peluang empiris muncul mata dadu 3 adalah 25/100 = 0,25 atau 25%. Perbedaannya dengan peluang teoritik adalah jenis penelitiannya. Jika peluang empiris berdasarkan data dari percobaan, peluang teoritik berdasarkan asumsi.
Rumus Peluang Empiris
Peluang atau probabilitas empiris merupakan metode untuk menghitung suatu kejadian berdasarkan banyak kejadian dan percobaan yang telah dilakukan. Berikut rumus peluang empiris:
P(A) = f(A) / n
A= suatu kejadian
P(A)= peluang kejadian empiris
F(A)= frekuensi atau banyaknya kejadian terjadi
N= banyaknya percobaan yang dilakukan
Contoh soal:
Misalnya suatu pertandingan sepak bola yang dilaksanakan sebanyak 20 kali, ternyata tim A menang 14 kali, seri 4 kali, dan kalah 2 kali. Berapakah peluang tim A akan menang?
Diketahui:
n(s)= 20
n(a)= 14
Ditanya:
n(P)
Jawab:
n(p)= n(a) / n(s)
=14/20
=7/10
Keuntungan dan Kelemahan Peluang Empiris
Keuntungan utama menggunakan probabilitas empiris adalah didukung oleh studi eksperimental dan data. Menggunakan metode ini juga bebas dari hipotesis atau asumsi data. Namun ada beberapa kelemahan besar dari metode ini, yakni:
- Dapat menyebabkan penarikan kesimpulan yang salah
- Ukuran sampel yang tidak mencukupi
Peluang Empiris vs Teoritis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, metode empiris tergantung dengan eksperimen dan observasi langsung untuk mengukur potensi kejadiannya. Jenis probabilitas ini menggunakan data historis dan bukan asumsi dalam membentuk rumus probabilitas eksperimental. Empiris melibatkan proses pembagian seperti rumus untuk kemudian membagi jumlah hasil dengan jumlah semua potensial.
Sementara itu, peluang teoritis menggunakan asumsi mengenai data dari populasi yang lebih besar. Probabilitas teoritis sebaliknya, tidak membutuhkan eksperimen aktual untuk menghitungnya. Kebanyakan, penelitian menggunakan probabilitas empiris dibandingkan dengan teoritis.